Jumat, 09 November 2012

Mioma Uteria


Mioma uteri adalah neoplasma jinak yang berasal dari otot uterus dan jaringan ikat. Mioma memiliki reseptor estrogen yang lebih banyak dibandingkan miometrium normal. Menurut letaknya, mioma terdiri dari mioma submukosum, intramural dan subserosum. Perubahan sekunder pada mioma uteri sebagian besar bersifat degenerative.
Menurut letaknya mioma dapat dibagi sebagai berikut :
1.        Mioma sub mukosa, berada dibawah endometrium dan menonjol kedalam rongga uterus.
2.        Mioma intramual, terdapat di dinding uterus diantara serabut miometrium.
3.     Mioma sub serosum, apabila tumbuh keluar di dinding uterus sehingga menonjol pada permukaan uterus, diliputi oleh serosa.
Gejala tersebut dapat digolongkan sebagai berikut :
1.        Perdarahan abnormal seperti hipermenorea, menoragia, metroragia, faktor penyebab :
a.         Pengaruh ovarium sehingga terjadi hyperplasia endometrium sampai adnokarsinoma endometrium.
b.         Permukaan endometrium yang lebih luas dari biasanya.
c.         Atrofi endometrium diatas mioma sub muksum.
d.        Miometrium tidak dapat berkontraksi optimal karena sarang mioma diantara serabut miometrium.
2.        Rasa Nyeri
Bukan merupakan gejala yang khas tetapi dapat timbul karena gangguan sirkulasi darah pada sarang mioma yang diserta nekrosis setempat dan peradangan.
3.        Gejala dan Tanda Penekanan
Hal ini bergantung dari besar dan tempat mioma uteri, penekanan pada kandung kemih akan menyebabkan poliuri. Pada ureta dapat menyebabkan retensi urine, pada ureter dapat menyebabkan hidrourter dan hidronefrosis, pada rectum dapat menyebabkan obstipasi dan tenesmia. Pada pembuluh darah dan pembuluh limfe di panggul akan menyebabkan oedema tungkai dan nyeri panggul
Pengobatan Operatif

1.        Miomektomi : Adalah pengambilan sarang mioma saja tanpa pengangkatan uterus. Tindakan ini dapat dikerjakan misalnya pada mioma sub mukosum pada mioma geburt dengan cara eksterpasi lewat vagina, kemungkinan akan terjadi kehamilan setelah miomektomi adalah 30 – 50 %.

2.        Histerektomi  : Adalah pengangkatan uterus, yang umumnya merupakan tindakan terpilih. Histerektomi dapat dilaksanakan pervaginam. Histerektomi total umumnya dilakukan dengan alasan mencegah akan timbulnya karsinoma secisis uteri. Histerektomi supra vaginal hanya dilakukan apabila terdapat kesukaran teknis dalam mengangkat uterus keseluruhannya.

3.        Radioterapi : Tindakan ini bertujuan agar ovarium tidak berfungsi lagi sehingga penderita mengalami menopause, radioterapi ini umumnya hanya dikerjakan kalau terdapat kontra indikasi untuk tindakan operasi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar