Usia balita adalah usia yang
menentukan kwalitas SDM, karena dengan perawatan dan asupan makanan yang baik
akan menjadikan balita yang sehat. Bila perawatan dan asupan makanan kurang
diperhatikan balita akan sangat rentan terhadap penyakit. Penentuan status gizi
sangat sederhana, dapat ditentukan dengan melihat grafik Berat Badan di buku KIA.
Arti dari warna grafik berat badan di buku KIA
adalah :
1. Warna kuning bagian atas : status gizi
lebih (> 10% Berat Badan).
2. Warna hijau bagian atas : status gizi baik
(80-100% Berat Badan).
3. Warna Kuning bagian bawah : status gizi kurang (65-70% Berat Badan).
4. Warna merah bagian bawah : status gizi
buruk (< 60-65% Berat Badan).
Bila status gizi buruk dan
kurang merupakan perhatian ekstra karena harus dicari penyebab masalahnya.
Apakah ada penyakit lain, apakah ada kelainan bawaan atau karena memang kurang
asupan makanan. Bila hasil status gizi buruk diharapkan dapat diukur tinggi
badannya sehingga dapat ditentukan status gizinya dengan membandingkan berat
badan dengan tinggi badan.
Kriteria status gizi buruk dapat disebut juga :
1. Marasmus (kurang masukan energi atau
kalori sehingga cadangan tubuh dipakai terutama proteinnya).
Gejala yang dapat dilihat :
- Pertumbuhan terganggu.
- Sering menangis dan bangun malam.
- Terkadang disertai diare.
- Lemak kait hilang : keriput, pipi menonjol, mata cekung.
- Perut terlihat buncit dan anak menjadi apatis.
- Untuk lebih jelas memerlukan pemeriksaan lanjut.
2.
Kwashiokor (kurang energi protein)
Gejala yang dapat dilihat :
a.
Pertumbuhan terganggu.
b.
Mudah menangis dan apatis
c.
Terkadang disertai oedema ringan,
oedema berat.
d.
Rambut : kusam, halus, warna
berubah, mudah dicabut.
e.
Kulit kering bersisik.
f.
Ada penyakit penyerta, defisiensi
vitamin A, TBC, Broncho penemoni.
3.
KEP/Marasmus Kwashiokor
Merupakan bentuk antara marasmus dan kwashiokor. Akibat kurang gizi dan
protein.
Gejala dapat berupa gejala marasmus dan kwashiokor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar