Senin, 17 Desember 2012

Pemantauan Status Gizi Balita




Usia balita adalah usia yang menentukan kwalitas SDM, karena dengan perawatan dan asupan makanan yang baik akan menjadikan balita yang sehat. Bila perawatan dan asupan makanan kurang diperhatikan balita akan sangat rentan terhadap penyakit. Penentuan status gizi sangat sederhana, dapat ditentukan dengan melihat grafik Berat Badan di buku KIA.
Arti dari warna grafik berat badan di buku KIA adalah :
1.      Warna kuning bagian atas : status gizi lebih (> 10% Berat Badan).
2.      Warna hijau bagian atas : status gizi baik (80-100% Berat Badan).
3.      Warna Kuning bagian bawah : status gizi kurang (65-70% Berat Badan).
4.      Warna merah bagian bawah : status gizi buruk (< 60-65% Berat Badan).
Bila status gizi buruk dan kurang merupakan perhatian ekstra karena harus dicari penyebab masalahnya. Apakah ada penyakit lain, apakah ada kelainan bawaan atau karena memang kurang asupan makanan. Bila hasil status gizi buruk diharapkan dapat diukur tinggi badannya sehingga dapat ditentukan status gizinya dengan membandingkan berat badan dengan tinggi badan.
Kriteria status gizi buruk dapat disebut juga :
1.      Marasmus (kurang masukan energi atau kalori sehingga cadangan tubuh dipakai terutama proteinnya).
Gejala yang dapat dilihat :
  1. Pertumbuhan terganggu.
  2. Sering menangis dan bangun malam.
  3. Terkadang disertai diare.
  4. Lemak kait hilang : keriput, pipi menonjol, mata cekung.
  5. Perut terlihat buncit dan anak menjadi apatis.
  6. Untuk lebih jelas memerlukan pemeriksaan lanjut.
2.      Kwashiokor (kurang energi protein)
Gejala yang dapat dilihat :
a.       Pertumbuhan terganggu.
b.      Mudah menangis dan apatis
c.       Terkadang disertai oedema ringan, oedema berat.
d.      Rambut : kusam, halus, warna berubah, mudah dicabut.
e.       Kulit kering bersisik.
f.       Ada penyakit penyerta, defisiensi vitamin A, TBC, Broncho penemoni.
3.      KEP/Marasmus Kwashiokor
Merupakan bentuk antara marasmus dan kwashiokor. Akibat kurang gizi dan protein.
Gejala dapat berupa gejala marasmus dan kwashiokor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar