Senin, 26 November 2012

dREaM MidWife...: Seks Pra Nikah

dREaM MidWife...: Seks Pra Nikah: 1. Pengertian Seks pranikah merupakan seks yang dilakukan tanpa melalui proses pernikahan yang resmi menurut hukum maupun menurut agam...

Seks Pra Nikah


1. Pengertian
Seks pranikah merupakan seks yang dilakukan tanpa melalui proses pernikahan yang resmi menurut hukum maupun menurut agama dan kepercayaan masing-masing individu.
Perilaku seksual adalah segala bentuk perilaku yang muncul berkaitan dengan dorongan seksual.
Hubungan seks mempunyai arti hubungan kelamin sebagai salah satu bentuk kegiatan penyaluran dorongan seksual.
2. Faktor yang menyebabkan terjadinya dorongan seksual
Beberapa factor yang mempengaruhi remaja sehingga melakukan hubungan seksual sebelum nikah adalah :
a. Keadaan diri sendiri
Kadang-kadang dorongan seks pada remaja timbul karena keasyikan mereka dengan pikiran-pikiran dan birahi seksual dihubungkan dengan pengaruh dari jumlah hormone yang berlebihan.
Laki-laki dan perempuan tertarik satu sama lain melalui beberapa cara yang jelas maupun tak jelas. Hal itu mungkin tampak dalam penampilan, pakaian, bicara atau hanya bagaimana seseorang berhubungan dengan lawan jenis. Manusia menjadi tertarik lalu saling jatuh cinta lewat stimulasi fisik atau mental. Hal ini dapat terjadi ketika dua orang saling mengenal atau lewat fikirannya, melalui lamunan atau fantasi tentang seseorang. Namun, keliru sekali jika memikirkan gairah seksual sebagai pemicu untuk sebuah proses dari stimulasi yang tinggi dan kenikmatan yang selalu menyebabkan terjadinya hubungan intim.
b. Kecanggihan teknologi
Penyalahgunaan kemajuan teknologi seperti HP dan Internet telah membawa remaja ke seks bebas. Para remaja dapat saling mengirim SMS dan gambar-gambar dirinya atau orang lain yang berbau seks, sehingga terjadilah transaksi di dunia maya yang berlanjut seks bebas di dunia nyata.
c. Suasana
Berduaan (pacaran) laki-laki dan perempuan yang bukan muhrimnya akan membawa pada suasana yang rawan, artinya kemungkinan kedua orang itu melakukan seks bebas sangat besar. Oleh karena itu hendaknya dihindari berdua di tempat yang sepi (pacaran), tidak ada orang lain yang mengetahui. Misalnya di rumah, di kamar hotel, di taman, di mobil dan tempat-tempat lainnya yang memungkinkan mereka berbuat asusila.
d. Media massa dan elektronik
Berbagai informasi, baik dari majalah, tayangan telenovela, film, internet, mengakibatkan fantasi-fantasi seks berkembang dengan cepat. Bagi mereka yang tidak dibekali dengan nilai moral dan agama yang kukuh, fantasi-fantasi tersebut kemudian ingin disalurkan serta dibuktikan melalui perilaku seks pranikah saat mereka pacaran. Karena itu penting sekali bagi orang tua remaja membekali anaknya dengan pendidikan seks yang benar. Sayangnya masyarakat kita masih memandang pendidikan seks pada anak sebagai hal yang tabu, padahal pendidikan seks yang benar akan mampu mengendalikan remaja dari pergaulan bebas.
e. Pengetahuan remaja tentang seks
Kurikulum pendidikan seks (sex education) yang diberikan sekolah maupun di kampus ternyata tidak berhasil merubah sikap mental dan perilaku seksual mereka. Bahkan dikatakan lebih mudah “memindahkan gunung” daripada “merubah perilaku/ gaya hidup suatu masyarakat”.
Kegagalan pendidikan seks tersebut yang berdampak pada pola kehidupan seks bebas dikalangan remaja, mengakibatkan mereka sebagai generasi muda sedang memasuki ambang kehancuran.
3. Dampak dari seks pra nikah
Dampak dari seks pra nikah adalah akibat dari melakukan hubungan seksual sebelum nikah antara lain :.
a.    Kehamilan yang tidak diiinginkan (KTD)
Kehamilan yang tidak diiinginkan adalah suatu kehamilan yang terjadi dikarenakan suatu sebab sehingga keberadaannya tidak diinginkan oleh salah satu atau kedua calon orang tua bayi tersebut.
Kehamilan yang tidak diiinginkan (KTD) pada remaja disebabkan oleh faktor-faktor berikut:
1)      Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi
2)      Faktor dari dalam diri remaja sendiri yang kurang memahami swadarmanya sebagai pelajar
3)      Faktor dari luar, yaitu pergaulan bebas tanpa kendali orang tua yang menyebabkan remaja merasa bebas untuk melakukan apa saja yang diinginkan
4)      Perkembangan teknologi media komunikasi yang semakin canggih yang memperbesar kemungkinan remaja mengakses apa saja termasuk hal-hal negatif
5)      Tidak menggunakan alat kontrasepsi
6)      Kehamilan akibat pemerkosaan
b.    Penyakit Menular Seksual
Penyakit menular seksual merupakan penyakit yang menular melalui hubungan seksual.
Beberapa jenis penyakit menular seksual :
1)            Gonore
Disebabkan bakteri Neisseria gonorrhea. Masa inkubasi adalah 2-10 hari sesudah kuman masuk ke tubuh melalui ubungan seks.
Gejala dan tanda-tandanya :
a). Terdapat keputihan (cairan vagina) kental berwarna kekuningan
b). Rasa nyeri di rongga panggul
c.) Kadang-kadang juga tanpa gejala
Komplikasi yang terjadi :
a).  Penyakit radang panggul
b).  Kemandulan
c). Infeksi mata pada bayi yang baru lahir yang akhirnya menyebabkan kebutaan
d).  Memudahkan penularan HIV.
2)            Sifilis (Raja Singa)
Disebabkan oleh Treponema pallidum, masa inkubasi 2-6 minggu, kadang sampai 3 bulan sesudah kuman masuk ke dalam tubuh melalui hubungan seks.
Gejala-gejalanya :
a). primer : luka pada kemaluan tanpa nyeri
b). sekunder : bintil/bercak merah di tubuh
c). tersier : kelainan syaraf, jantung, pembuluh darah dan kulit.
Komplikasi :
a). Kerusakan  berat pada otak dan jantung
b). Selama kehamilan dapat ditularkan pada bayi dalam kandungan dan menyebabkan keguguran atau lahir cacat
c). Memudahkan penularan infeksi HIV
3)            Herpes Genitalis
Disebabkan oleh virus Herpes Simplex, masa inkubasi 4-7 hari sesudah virus masuk ke tubuh melalui hubungan seks.
Gejala-gejalanya :
a). Bintil-bintil berair yang sangat nyeri pada kemaluan
b). Bintil-bintil tersebut luka dan meninggalkan luka yang kering mengerak, lalu hilang sendiri.
Komplikasi :
a). rasa nyeri berasal dari saraf
b). dapat ditularkan pada bayi pada waktu lahir apabila bintik-bintik berair masih aktif
c). dapat menimbulkan infeksi berat, sistemik pada bayi dan menyebabkan kematian (abortus)
d. memudahkan penularan infeksi HIV
c.    Aborsi
Aborsi adalah berakhir atau gugurnya kehamilan sebelum kandungan mencapai usia 20 minggu, yaitu sebelum janin dapat hidup diluar kandungan secara mandiri.
Risiko yang timbul akibat aborsi :
1). Risiko kesehatan dan keselamatan fisik
a). Kematian mendadak karena perdarahan hebat atau karena pembiusan yang gagal
b). Kematian secara lambat akibat infeksi serius di sekitar kandungan
c). Rahim yang sobek
d). Kerusakan leher rahim yang menyebabkan cacat pada anak berikutnya
e). Kanker payudara (karena ketidakseimbangan hormone estrogen pada wanita)
2). Risiko psikologis
a). Perasaan sedih karena kehilangan bayi
b). Beban batin akibat timbulnya rasa bersalah
c). Penyesalan yang dapat menimbulkan depresi
d). Kehilangan harga diri
e). Trauma berhubungan seksual
f). Hilangnya kepercayaan diri
3). Risiko psikososial
a). Diasingkan oleh masyarakat
b). Tekanan dari masyarakat akan keberadaannya
c). Dikucilkan dari keluarga
d). Mendapat celaan dari orang-orang sekitar
4). Risiko masa depan dan janin yang dikandungnya
a). Timbulnya gangguan kesuburan atau infertilitas
b). Menjalani hidup di penjara bila diketahui melakukan aborsi
c). Masa depan yang suram
d). Masa depan janin sendiri terputus seketika saat aborsi itu dilakukan.

G. Bentuk Perilaku Seksual Pranikah
Beberapa perilaku seksual yang sering dilakukan, diantaranya yaitu :
1. Masturbasi
Masturbasi adalah menyentuh, menggosok dan meraba bagian tubuh sendiri yang peka sehingga menimbulkan rasa menyenangkan untuk mendapatkan kepuasan seksual, baik tanpa menggunakan alat maupun menggunakan alat.
2. Onani
Onani mempunyai arti sama dengan masturbasi. Namun ada yang berpendapat bahwa onani hanya diperuntukkan bagi laki-laki. Membayangkan hal-hal erotis sambil mengeksplorasikan bagian-bagian tubuhnya yang sensitive sehingga mendatangkan suatu kenikmatan.
3. Petting
Petting adalah melakukan hubungan seksual dengan atau tanpa pakaian tetapi tanpa melakukan penetrasi penis ke dalam vagina.

Selasa, 13 November 2012

Gizi Seimbang Bumil

A. Dasar Perlunya Gizi Seimbang bagi Ibu Hamil
Pada masa kehamilan merupakan masa terjadinya strees fisiologi pada ibu hamil karana masa penyesuaian tubuh ibu terhadap perubahan fungsi tubuh.
Diit pada ibu hamil sebenarnya sama dengan pada ibu yang tidak hamil, namun kualitas dan kuantitas harus ditingkatkan melalui pola makan dan kebiasaan makan yang baik. Pola makan dan kebiasaan makan yang baik disini adalah menu seimbang dengan jenis makanan yang bervariasi. Pada masa kehamilan kebutuhan nutrisi tidaklah seimbang.

B.     Tahap Perkembangan Janin dan Kebutuhan Nutrisi
        Trimester I
1.)    Kualitas diit pada masa ini sangatlah penting
2.)    dua minggu setelah pembuahan, maka sel telur yang telah dibuahi menempel pada endometrium, kemudian terjadi pembelahan sel dengan cepat dan terjadi pembentukan plasenta
3.)    Masa penyesuaian tubuh ibu
4.)    Pertumbuhan janin masih lambat, sehingga kebutuhan nutrisi terutama kalori belum banyak
5.)    Perubahan fisiologis dengan tanda-tanda seperti ngidam, mual, muntah dapat menyebabkan nafsu makan menurun dan berakibat asupan nutrisi kurang 
 Trimester II
1.)    Pada masa ini pertumbuhan janin sangat pesat
2.)    Pada minggu III-VIII adalah masa pembentukan organ penting seperti jantung, hati, ginjal, dan otak
3.)    Dibutuhkan tambahan nutrisi baik dari segi kualitas maupun kuantitas untuk menghindari pengurangan asupan nutrisi dan cacat bawaan, menyimpan lemak dan nutrisi lainnya, serta persiapan partus dan laktas
 Trimester III
1.)    Sejak minggu VIII hingga menjelang persalinan sel-sel tubuh janin mengalami perbanyakan dan pembesaran
2.)    Pada saat ini tambahan nutrisi dibutuhkan untuk pertumbuhan janin yang cepat, persiapan persalinan dan persiapan menyusui

C.    Tujuan Diit Seimbang Bagi Ibu Hamil
1.)    Untuk memenuhi kebutuhan selama proses pertumbuhan janin
2.)    Untuk menunjang proses pertumbuhan berbagai organ ibu hamil yang mendukung proses kehamilan seperti pembesaran uterus dan mamae serta pertumbuhan placenta
3.)    Menjaga kesehatan dan gizi ibu hamil tetap optimal selama kehamilan, persalinan dan pasca persalinan
4.)    Persiapan laktasi untuk meningkatkan produksi ASI
5.)    Menghindari cacat bawaan, IUGR, BBLR, premature

D.    Syarat Diit Gizi Seimbang Bagi Ibu Hamil
  • Cukup kalori, protein, lemak
  • Cukup vitamin dan mineral
  •   Mudah cerna dan tidak merangsang
  • Cukup serat dan cairan

Senin, 12 November 2012

Pemantauan TumBang Balita


A.    PEMBINAAN TUMBUH KEMBANG BALITA
Balita merupakan periode yang paling kritis dalam menentukan kualitas SDM di mana proses tumbuh kembang berjalan dengan pesat. Peranan orang tua dalam membina tumbuh kembang balita sangat penting, karena kegagalan orang tua dalam mengasuh dan mendidik anak akan berdampak buruk di kemudian hari, di sini yang dimaksud dengan pertumbuhan anak balita adalah proses perubahan fisik seorang anak balita yang ditandai dengan pertubuhan tinggi dan berat badan sesuai dengan umumnya. Agar anak berkembang dengan baik amati kemampuan 7 aspek perkembangan yang dapat dicapai anak sesuai dengan usianya, perkembangan yang baik ditandai dengan bertambahnya kemampuan sesuai dengan bertambahnya umur.
Ketujuh aspek tersebut meliputi :
     1.      Gerakan kasar
  1. Gerakan halus
  2. Komunikasi pasif 
  3. Komunikasi aktif 
  4.     Kecerdasan 
  5.     Menolong diri sendiri
  6.      Bergaul

Minggu, 11 November 2012

Konsep Dasar Bendungan Air Susu


1.      Definisi bendungan air susu
a.       Bendungan air susu adalah pembendungan karena penyempitan duktus laktiferi atau oleh kelenjar-kelenjar tidak dikosongkan dengan sempurna atau karena kelainan pada puting susu.
2.      Etiologi pada bendungan air susu
a.       Pengeluaran air susu yang kurang atau tidak adekuat atau kurang menyusui.
b.      Saluran  ASI  tersumbat  oleh  karena  BH  yang  terlalu  ketat. 
c.       Posisi bayi pada saat menyusui salah.
d.      Puting susu datar atau bermasalah.
3.      Tanda dan gejala bendungan air susu
a.       Mammae panas dan keras.
b.      Suhu badan naik.
c.       Payudara bengkak.
d.      Nyeri payudara.

Jumat, 09 November 2012

TANDA-TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN LANJUT


1. Perdarahan pervaginam
a. Batasan
Perdarahan antepartum/ perdarahan pada kehamilan lanjut adalah perdarahan pada trimester dalam kehamilan sampai bayi dilahirkan. Pada kehamilan lanjut, perdarahan yang tidak normal adalah merah, banyak dan kadang-kadang tapi tidak selalu, disertai dengan rasa nyeri.
b. Jenis perdarahan antepartum
1. Plasenta Previa
Adalah plasenta yang berimplantasi rendah sehingga menutupi sebagian/seluruh ostium uteri internum (implantasi plasenta yang normal adalah pada pesan depan, dinding rahim/ di daerah fundus uteri).
a. Gejala-gejala
1. Gejala yang terpenting adalah perdarahan tanpa nyeri, bisa terjadi secara tiba-tiba dan kapan saja
2. Bagian terendah anak sangat tinggi karena plasenta terletak pada bagian bawah rahim sehingga bagian terendah tidak dapat mendekati pintu atas panggul.
3. Pada plasenta previa, ukuran panjang rahim berkurang maka pada plasenta previa lebih sering disertai kelainan letak.
b. Deteksi dini
1. Pengumpulan data
a. Tanyakan pada ibu tentang karakteristik perdarahannya, kapan mulai, seberapa banyak, apa warnanya, adakah gumpalan dan lain-lain.
b. Anamnesis perdarahan tanpa keluhan, perdarahan berulang.
2. Pemeriksaan fisik
a. Periksa TD, suhu, nadi dan DJJ.
b. Jangan melakukan pemeriksaan dalam dan pemasangan tampon, karena hanya akan menimbulkan perdarahan yang berbahaya dan menambah kemungkinan infeksi.
c. Lakukan pemeriksaan luar (ekternal), rasakan apakah perut bagian bawah lembut pada perabaan.
d. Pemeriksaan Inspekulo dilakukan secara hati-hati, dapat menentukan sumber perdarahan berasal dari canalis servikalis atau sumber lain seprti varices yang pecah, dan kelainan serviks (polip, erosi Ca)
3. Pemeriksaan USG
a. Diagnosis plasenta previa dapat ditegakkan dengan pemeriksaan ultrasonografi (USG). Penggunaan USG transabdominal memiliki ketepatan diagnosis mencapai 95-98%.
b. Pemeriksaan USG dapat menentukan implantasi plasenta dan jarak tepi plasenta terhadap ostium.
4. Pemeriksaan dalam di meja operasi
a. Jika USG tidak tersedia dan usia kehamilan 37 minggu, diagnosis dapat ditegakkan dengan melakukan pemeriksaan dalam di meja operasi dengan cara lakukan pembedahan plasenta secara langsung mulai pembukaaan serviks.
b. Jika masih terdapat keraguan diagnosis, lakukan pemeriksaan digital dan hati-hati.